Di pagi itu seorang gadis cilik sedang memainkan
game memasak dengan amat khusuk. Dia seakan acuh dengan tontonan kartun
didepannya. Padahal animasi kartun itu
bisa dibilang sangat populer dikalangan anak-anak. Sesekali dia membetulkan
rambutnya yang berombak. Dengan lihainya dia memaju-mundurka jari-jemarinya,
seakan seorang chef handal yang sedang menyulap bahan makanan di dapur
restoran. Tidak berselang lama dia tersenyum sumringah. “Yes, om kue
tart-nya udah jadi..coba liat” katanya.
Begitulah sekelumit dari gambaran anak-anak
zaman sekarang. Mereka seakan tidak bisa terlepas dari kemajuan teknologi di
zaman globalisasi. Teknologi sudah menjadi sahabat karibnya di rumah. Sayangnya
gawai (smartphone), komputer, laptop oleh banyak orang tua hanya dianggap sebagai alat untuk mendiamkan
anak. Dengan santainya para orang tua membelikan smartphone kepada
anaknya. seakan samrtphonenya bisa menjadi wakil pengganti dari pendampingan
orang tuanya. Tidak cukup sampai disitu, orang tuanya malah meninggalkannya
sendirian dengan gawainya.
Alih-alih menjadikannya sebagai media untuk
pembelajaran, orang tua lebih khusuk dengan aktifitasnya sendiri. Padahal teknologi
tetaplah teknologi. Dia tidak bisa menjadi orang tua bagi anaknya.
teknologi tak ubahanya seperti pendamping yang pasif, ia tidak bisa menegur apa
dan kemana anaknya menjelajah di dunia mayanya.
Maka pendidikan teknologi menjadi penting di
zaman sekarang. Pendidikan teknologi tidak selalu mengenai hal-hal yang
bersifat praktis, seperti mengajarkan mengoperasikan komputer, HP, Laptop. Pendidikan
teknologi juga bisa berarti bagaimana menempatkan teknologi secara adil dan
tidak salah. Memberi wawasan dan persepsi dasar kepada anak tentang teknologi. Dengan
artian orang tua perlu memberikan asupan nilai-nilai moril tentang bagaimana
menggunakan teknologi dan apa yang ada didalamnya.
Memang benar teknologi tidak memiliki nilai
moril didalamnya. Teknologi (komputer, HP, Laptop) seperti sebuah pisau. Ia bisa
digunakan untuk membunuh atau mengiris bawang di dapur.
Meski begitu, pengguna pisau yang dididik
dengan buruk lebih berpotensi untuk menggunakannya dalam tindakan kriminal. Sebaliknya
pengguna pisau yang dididik dengan baik tentunya akan menggunakannya demi
kebaikan. Lalu bagaimana cara mendidik anak tentang teknologi? saya ingin
sedikit berbagi wawasan mengenai cara mendidik anak tentang teknologi.
Ajari Tentang Apa itu Teknologi
Seperti halnya tulis-menulis, anak juga perlu
dididik tentang gambaran (persepsi) yang benar mengenai teknologi. Persepsi itu
bisa muncul dari pertanyaan: Apa itu teknologi? Bagaimana menjadikan
teknologi menjadi sesuatu yang baik?. Orang tua bisa memulai dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas.
Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah bisa
terjawab maka orang tua selanjutnya perlu menjelaskan kepada anak-anaknya. tentu
tidak dengan bahasa yang sulit. Orang tua bisa menjelaskan dengan bahasa
anak-anak.
Selain itu orang tua juga harus bisa menggunakan
teknologi agar bisa mendampingi anak
dengan baik. Karena sering kali orang tua malah kudet. Padahal sekarang eranya
industri teknologi berkembang pesat. Jika orang tua buta (kudet) terhadap
perkembangan teknologi maka siapa lagi yang bisa mendampingi anak-anaknya?.
Orang tua bisa belajar teknologi dengan
mengikuti kursus-kursus di lembaga terdekat. Salah satu lembaga kursus komputer di Medan yang bisa orang tua ikuti
adalah Sanger Learning. Disini orang tua juga bisa belajar cara
mengoperasikan dan programing komputer, internet, website dan animasi.
Teknologi Sebagai Mainan yang Mencerdaskan
Jika orang tua sudah bisa mengenalkan
bagaimana memperlakukan teknologi sebagaimana mestinya. Maka ajaklah mereka
untuk menggunakannya dalam hal-hal yang
bermanfaat. Semisal berikan mereka game yang bisa menunjang pendidikannya. Mengapa
harus game? Karena lumrahnya anak-anak selalu menganggap teknologi sebagai
sebuah mainan. Dunia mereka adalah
bermain.
Berikan mereka permainan yang mendidik dan
mencerdaskan. Setelah mereka sudah sedikit mengenal teknologi melalui game maka
selanjutnya ajari mereka dalam hal-hal yang bersifat praktis. Seperti mengoperasikan
laptop, komputer dam HP. Toh kita sekarang hidup di era teknologi sudah menjadi
kebutuhan. Anak-anak perlu diajarkan teknologi semenjak dini untuk masa
depannya kelak.
1 Comments:
Mengenalkan teknologi pada anak bukan hanya orang tua mempelajari dan memberitahu apa itu teknologi dsb. Namun alangkah lebih baiknya jika orang tua turun langsung dalam penggunaan teknologi tersebut. ortu harus tau kebutuhan anak, contoh Anak usia 7-12 th (SD) sedang mempelajari materi ekosistem, pertumbuhan, dll. Orang tua ACTION dengan meng-instal aplikasi penunjang belajar si Anak. Cari beberapa materi di plastore atau download game asah otak dengan pertanyaan akademis. Lalu harus ada tindak lanjut dari orang tua, setelah download beberapa apk penunjang apakah si anak mengalami kemudahan dalam belajar? Atau justru kesulitan?. // itu dalam hal pembelajaran ya. Namun jika menggunakan teknologi hanya untuk refreshing game mobile legend juga recommended haha